Pada suatu hari disebuah sekolah. Dan pada saat itu sedang berlangsung pelajaran biologi. Setelah guru biologi menerangkan tentang pelajaranya kemudian guru itu memberikan pertanyaan kepada murid2nya. "Siapa yg tau harap angkat tangan" kata guru itu. Dan guru itu memberikan Pertanyaan pertamanya, ayo anak2 coba kenapa baju yg sedang dijemur bisa basah karena kehujanan?? Lalu si budi mengangkat tanganya "saya bu" katanya dgn rasa percaya diri, iya coba kenapa bud! Kata guru itu. Dan budi menjawab "karna terjadi uap panas yg dihasilkan oleh matahari terhadap air laut hingga terjadinya sebuah awan dan awan itulah yg menghasilkan hujan hingga akhirnya dapat membasahi baju yg sedang dijemur".
Iya bagus bud! Coba siapa lagi yg tau? Kata guru itu. "saya bu" kata asep sambil mengangkat tanganya. Iya coba kenapa sep! Kata guru itu lagi. "telat ngangkatnya bu" jawab asep, iya bagus sekali sep! Inilah jawaban yg paling tepat, puji guru itu kepada asep. Setelah itu guru itupun memberi pertanyaan lagi kepada murid2nya. Ayo coba yg tau angkat tangan lagi, kenapa telur bisa gosong pada saat sedang digoreng? Tanya guru itu. Lalu budi mengangkat tanganya lagi dan menjawab "karna adanya penghantar panas yg terjadi antara wajan dan api sehingga menyebabkan minyak goreng ikut menjadi panas dan mendidih sehingga dapat menggosongkan telur".
Iya bagus sekali bud! Coba siapa lagi yg bisa memberikan penjelasan? Kata guru itu lagi. Lalu asep kembali mengangkat tanganya seakan tidak mau kalah sama budi dan asep menjawab "telat ngangkatnya bu". Iya jawaban mu tepat lagi sep! Puji guru itu lagi kepada asep. Ya sekarang coba kenapa kalian bisa dilahirkan oleh ibu kalian sehingga kalian bisa ada didunia ini! Tanya guru itu lagi kepada murid2nya. Kemudian budi kembali mengangkat tanganya dan menjawab "karna adanya pertemuan sel telur dan sperma sehingga menghasilkan benih dan benih itu lah yg menjadikan kita seperti sekarang ini". Iya bagus bud! Sebelum guru itu selesai bicara tiba2 asep kembali mengangkat tanganya,
Iya coba sep! Kata guru itu!. Dengan tenang asep menjawab "telat ngangkatnya bu!"...

pelajaran biologi

Di dalam mata pelajaran biologi reprodusi untuk kelas tiga, terjadi percakapan antara seorang murid dengan gurunya,
Desi : “Bu guru, bisakah ibu saya hamil?”
Bu Guru : “Berapa umur ibumu?”
Desi : “40 tahun, bu..”
Bu Guru : “Ya, dia bisa hamil, Desi”
Desi : “Lalu bisakah kakak perempuan saya hamil?”
Bu Guru : “Berapa umur kakakmu?”
Desi : “19 tahun, bu..”
Bu Guru : “Ya, tentu saja dia juga bisa, Desi”
Desi : “Mmm… bisakah saya hamil, bu?”
Bu Guru : “Berapa umurmu, Desi?”
Desi : “7 tahun, bu”
Bu Guru : “Oh, kalau begitu kamu belum bisa hamil”
Tiba-tiba, Sigit yang duduk dibelakang Desi, mencolek sambil berbisik,
“Tuh kan, apa gw bilang.. tidak ada yang perlu kita kuatirkan!”

 message  from Ravira Nightmare




Ravira menyandarkan tubuhnya yang menggigil kedinginan.. tangannya gemetar.. sudah hampir dua jam tubuhnya tepuruk pada dinding kamar mandi di dalam kamarnya yang ia kunci rapat-rapat... Dinding kamar mandi dirasanya semakin bertambah dingin seiring kesesakkan yang terus menghimpit rongga dadanya sampai kesadaran meninggalkannya pergi...gelap...
             
Kilasan kejadian – kejadian akan masa kecilnya kini berputar cepat menyita semua pikirannya dan sedikit nyawanya yang tersadar.
”Rav..Ravira ? Ayo cepetan..lama banget sih kamu ?!”
”....” Tak ada jawaban. Di balik pintu Ravira berdiri kaku..aliran darahnya mengalir begitu cepat..degup jantungnya mewakili ketakutannya..tanganya tak henti menyapu keringat.
”Rav...RaviRA !?”
Ravira membuka pintu kamar mandinya, wajahnya ketakutan. Ditariknya Vanya masuk ke dalam.
”Apaan sih..? Hah ! Rav,...kok ada darah...Rav, kamu kenapa ?”
”Nggak tau..aku takut...”
”Ada apa sih....Rav ? ...Oh kamu ”M” ?” Dian menghampiri mereka berdua.
”Apa...”M” ? Apa itu ”M” ? Ravira dan Vanya bertanya polos...memang baru sebelas tahun...
Sekarang, mereka telah berada di kamar Ravira untuk menyelesaikan tugas..namun baik Ravira, Vanya, dan Shasha masih penasaran soal ”M”nya Dian yang belum dijelaskan !
”Ehm..hhm..gini ya..temen-temenku tercinta yang polos-polos..”
Dian berdehem sok..namun itu cuma gurauan khas Dian. Ravira, Vanya, Shasha menyimak penuh arti, seakan Dian akan menguak misteri apa dibalik ”darah” Ravira yang katanya Dian itu memang syaratnya jadi cewek normal.
                   ”Gini ya..”M” atau menstruasi adalah keluarnya sel telur dari saluran reproduksi disertai luruhnya endomentrium uterus. Prosesnya ini dikendalikan oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan hipotalamus, hipofise, dan ovarium...Jadi ini ya bukan penyakit...ini normal dialami cewek..biasanya mulai seumuran kita..”
Ravira melongo..Vanya kagum..Shasha mengerutkan keningnya.
                   ”Maksudnya ? ” Shasha minta diperjelas lagi sejelas-jelasnya.
                   ”Begini..setiap hari indung telur mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini kemudian bergerak menuju rahim dan tertimbun di sana membentuk selaput tipis. Dan, kalau dalam tubuh terjadi ketidaksetimbangan hormon, maka selaput tipis ini akan pecah dan mengeluarkan darah..yang disebut darah haid, atau menstruasi atau ”M” atau datang bulan...!”
                   ”Dian..kamu pinter banget..kamu juga suka baca buku kakakmu ya...” Ravira dan Vanya tambah kagum. Tapi..
                   ”Yan,..bisa dijelasin lagi ngga..maksudny..” Shasha masih bingung.
                   ”Ah...pokoknya..!!” Dian gemas juga pada Shasha.. ”Pokoknya ini anugerah plus bisa jadi musibah kalo kita ngga jaga diri kita..kita bisa hamil ! ”
                   ”Hah ? Hamil ?! ” Teriak mereka bertiga.
                   ”Punya dedek bayi yang lucu ya ?”
                   ”Eh..aku mau dedek dunk...tapi..”M” sakit ngga ?”
                   ”Bodoh ! Belum..belum jangan pengen punya anak !” Dian sewot...Ia teringat kakaknya yang hamil di luar nikah.
                   Ravira sedikit tersadar dari keterpurukkannya sekarang..ia mencoba bangkit tapi beban batin dan tubuhnya yang lemas menolak, ia tertidur lagi di lantai..tubuhnya sudah basah semua...

                   Memorinya berputar lagi....
                   Kenangan mengetuk ingatannya akan saat pertama kalinya ia mengalami nyeri haid...saat ia bingung antara belajar dan tidur untuk melarikan diri dari nyeri tak tertahankan..
Belakangan, sejak saat itu ia mencari data sebanyak-banayaknya tentang nyeri haid dan pengobatan daruratnya. Penyebabanya ialah kejang / kontraksi otot pada rahimnya atau ketidaksetimbangan hormonal. Meski sudah minum obat namun...
                   ”Aduh...perutku sakit...Uuh.. ”M” ngga enak banget..ini juga rasanya aneh..” Ia memegang dadanya yang sudah mulai meunjukkan bentuk tubuh gadis dewasa. Tubuhnya pegal.., perutnya kembung..dan kepalanya pusing.
                   ”Ngga adil banget cowok ngga pernah ngalamin ini setiap bulan...Tapi, ngga apalah...daripada ngga normal...Kak Marla aja kebingungan sampai kuliah belum ”M” ! Shasha juga sebel...bentuk tubuhnya papan terus...Sabar Rav..sabar Ravira...” Ravira menutup matanya sambil meremas perutnya yang nyeri...buku Biologi SLTP kelas 2 nya ditutup..ia tak kuasa belajar...rasa sakitnya lebih mengusainya untuk tidur sebentar...

                   ”Nah anak-anak sekarang buka buku kalian halaman 250...ibu akan menjelaskan proses kehamilan dan kelahiran...”
Memori Ravira melayang maju 4 tahun dari sebelumnya..
                   Proses kehamilan diawali dengan proses terjadinya konsepsi, yaitu fertilisasi atau pembuahan sel telur oleh sel sperma membentuk zigot.
Kehamilan seorang manusia kurang lebih 266 hari (38 minggu). Kehamilan dibagi menjadi 3 trisemester dan masing-masing trisemester lamanya sekitar 3 bulan. . .”
Ravira membentur dinding kamar mandi...pandangannya gelap...pikirannya semakin penat...ia tak sanggup bila harus membawa benih ini untuk 9 bulan kedepan...apalagi kini dirinya sudah merasa banyak tersiksa dengan seribu satu kebohongan saat temannya selalu menanyakan perihal dirinya yang sering mual dan muntah. Dion juga keparat..sudah berbuat tapi tidak mau bertanggung jawab...atau dirinya yang bodoh...
                   ”Hhh..” Ravira mengerang pelan...air mata tak henti – hentinya meluluh...Ravira sangsi kalau ia tidak akan mendapat dampratan dari orang tua maupun teman-temanya dalam waktu dekat ini...ini bukan seperti menyembunyikan bayi dalam karung...dan lambat laun ia pasti akan ketahuan tidak haid berbulan-bulan dan perutnya membuncit. . .

                   Ravira menyisir rambutnya, wajahnya terlihat letih padahal saat ini masih pukul enam pagi dan ia akan berangkat sekolah, diusapnya rok abu-abunya pada bagian perut...bercermin menyamping...Masih belum buncit...”Ah, bodohnya aku sekhawatir itu...ini kan baru seminggu..” Tapi seminggu terakhir ini menjadi neraka bagi pikirannya yang sudah cukup suntuk untuk direcoki dengan masalah kehamilan gilanya.

                   Ravira tersadar dari tidurnya, tersentak kaget dan hampir meloncat dari tempat tidur jika tidak ditahan Vanya. Bau obat-obatan kini terasa begitu mengerikan baginya...terpikir bahwa ia di bawa mamanya ke ruang praktek dokter dan padaakhirnya menamparnya karena telah mempermalukan nama keluarga. Ia sangat takut......
”Rav, kamu sakit ? Tadi kamu pingsan . . .?”

Tidak kapok berkali-kali pingsan di sekolah, Ravira tetap menjalankan niatnya untuk membuat janin di perutnya tidak betah dan enyah dengan sendirinya. Pola makannya tidak karuan, ia bahkan mulai mencoba merokok, menambah konsumsi makanan berpengawet dan bahan kimia. Beberapa hari menyiksa diri, berat badan Ravira yang sudah dibawah berat bedan ideal (sehat) menurun drastis, ia menjalani extra diet. Anemia berat. Tak ayal lagi ia mulai disinggahi berbagai penyakit....
Akhirnya, setelah ia sudah seperti mayat hidup, ia akhirnya berhasil. Ia pendarahan. Dalam hal ini ia minta bantuan seorang temannya ynag dapat dipercaya untuk mengatasi kondisi yang darurat ini. Shasha. Mungkin agak sedikit salah pilih..karena Shasha anaknya panikan..maka ditengah kesakitan, Ravira tetap harus memberi instruksi agar dirinya bisa selamat. Namun, Shasha satu-satunya yang dapat menjaga rahasia rapat-rapat dan pengertian. Karena orang tua Ravira jarang di rumah, maka untuk membawa Shasha menginap bermalam-malam bukanlah masalah yang besar.

Ravira memeluk tubuh kecil yang memeluknya....lembut....membelai rambut hitam putrinya yang baru berusia 3 tahun. Ia sangat menikmati setiap detik saat ia memeluk dan mendekap satu-satunya buah hati yang ia miliki sekarang dan untuk selamaya. Sudah cukup lama ia mengiginkan seorang anak akhirnya pun di usianya yang ke 38 tahun ia memperoleh izin dari Tuhan untuk merawat titipan-Nya. Mengingat ia pernah menggugurkan bayinya...ia sangsi akan diberi kesempatan kedua. Namun Tuhan maha pemaaf..dan anugerahnya selalu indah...ia bersyukur akhirnya dapat merasakan kedamaian luar biasa saat memeluk anaknya. Rasa ini tidak dapat tergantikan oleh apapun.
Kini, ia telah mamasuki manopause. Tepatnya manopause dini. Manopause merupakan keadaan dimana seorang wanita tidak dapat haid lagi selama satu tahun berturut-turut. Masa manopause ditandai oleh pramanopause yang berupa haid mulai tidak tertur, kadang haid dan terkadang tidak. Umumnya terjadi pada usia 40-55. namun jika kurang dari itu, disebut manopause dini. Terjadi akibat adanya kerusakan indung telur sehingga produksi hormon estrogen menurun. Beberapa faktor penyebab kerusakan tersebut ; penyinaran pada kedua indung telur, pemberian obat kemoterapi dan penggunaan obat diet yang bekerja sentral sehingga merusak folikel indung telur. Hal lain yang memicu manopause dini ; merokok berat, gizi buruk, pola makan vegetarian, berat badan sangat kurus, dan faktor keturunan.
Masa haid Ravira pun hampir berhenti...namun bila ia ingin memberikan adik untuk Sheila ia harus melakukan terapi hormon estrogen, dengan meminum tablet terapi setiap hari selama 5 tahun. Dan itu beresiko kanker payudara. Namun untungnya Sammy memakluminya dan mengatakan bahwa satu anak saja sudah cukup...yang terpenting memelihara anugerahnya sebaik mungkin.

----------END---------


Bab I
Pendahuluan

a.       Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan proses pertambahahan ukuran sel, volume sel, berat, tinggi, dan ukuran lainnya yang bisa dinyatakan secara kuantitatif (dapat di ukur dan di hitung). Kami

            Maka dari latar belakang tersebut diatas kami melakukan praktikum sekaligus pengamatan pertumbuhan pada kacang kedelai yaitu pengamatan pengaruh cahaya sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.

b.      Tujuan
·         Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan pada tumbuhan.
·         Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
·         Untuk mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan pada tumbuhan.

c.       Manfaat
Dengan adanya praktikum sekaligus pengamatan ini kami dapat memahami pengaruh cahaya sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan serta pengaruh media yang digunakan terhadap pertumbuhan pada tumbuhan.



Bab II
Kajian Teori

            Pertumbuhan merupakan proses pertambahahan ukuran sel, volume sel, berat, tinggi, dan ukuran lainnya yang bisa dinyatakan secara kuantitatif (dapat di ukur dan di hitung). Proses pertumbuhan ini menyebabkansuatu makhluk hidup dapat bertambah berat, tinggi, besar dan sebagainya. Cahaya dapat memacu maupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya mempengaruhi proses fotosintesis dan pertumbuhan setiap bagian tumbuhan. Namun demikian, cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena cahaya dapat menyebabkan kerusakan zat tubuh sehingga menghambat pertumbuhan. Tanaman yang tumbuh di tempat gelap akan mengalamikelainan pertumbuhan. Kelainaan tersebut antara lain batangnya lebih tinggi tetapi tidak berdiri tegak, tanaman berwarna pucat dan daunnya tidak berkembang. Peristiwa ini disebut etiolasi. ( Suwarno, 2007 )
            menurut Herni Budiati, 2007 menyatakan bahwa Pertubuhan merupakan pertambahan volume, massa, panjang, tinggi yang tidak dapat kembali ke ukuran semula atau bersifat ireversibel. Pertambahan ukuran dapat disebabkan karena bertambahnya jumlah sel maupun ukuran sel. Indikator pertumbuhan dapat diukur menggunakan alat ukur sehingga menghasilkan data yang berupa angka-angka atau bersifat kuantitatif.
Rohana K dan Muhammad Lutfhi H,2012. Biologi,  menyatakan bahwa pertumbuhan adalah proses berkembangnya ukuran (diantaranya volume, massa, dan tinggi ) pada makluk hidup.

           




BAB III
Metodologi
a.          Alat dan Bahan
Ø  Biji kacang kedelai
Ø  Gelas plastik 2 buah
Ø  Kapas
Ø  Air

b.         Cara Kerja   
Ø  Menanam biji kacang kedelai pada keempat gelas plastik yang diberi alas kapas dan tanah yang sudah dibasahi air.
Ø  Menyimpan gelas plastik tersebut 1 buah di tempat gelap dan 1 buah ditempat terang yang diberi alas kapas. Dan begitu pula yang beralasan tanah
Ø  Memeriksa kapas yang menjadi alas  untuk menanam biji kacang kedelai tersebut dengan menambahkan air apabila sudah kering.
Ø  Mengukur panjang kecambah pada dua tempat setiap hari selama 7 hari.
Ø  Memasukan hasil pengukuran tersebut ke dalam tabel.

           
Bab IV
Hasil Pengamatan

a.       Hasil pengamatan
Hari ke
TERANG

GELAP

kapas
pasir
kapas
Pasir
1
-
-
-
-
2
0,9 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,3 cm
3
1,5 cm
2 cm
2 cm
2,6 cm
4
3 cm
3,8 cm
3 cm
4,5 cm
5
3,2cm
4,2 cm
3,5 cm
5cm
6
3,5 cm
4,8 cm
4 cm
5,2 cm
7
3,8 cm
5,1 cm
4,3cm
5,4cm


Grafik batang
Grafik garis

Pertanyaan:
a.       Hitunglah rata-rata pertumbuhan kecambah perhari ditempat gelap dan terang?
b.      Bandingkan keadaan fisik pertumbuhan ditempat gelap dan terang?
c.       Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan?

Jawaban
a.       Hitunglah rata-rata pertumbuhan kecambah perhari ditempat gelap dan terang?
v  Di tempat terang
Hari pertama tidak mengalami pertumbuhan
Rata-rata hari ke-2 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 0.7 cm
Rata-rata hari ke-3 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 1.75 cm
Rata-rata hari ke-4 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 3.4 cm
Rata-rata hari ke-5 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 3.7 cm
Rata-rata hari ke-6 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 4.15 cm
Rata-rata hari ke-7 di tempat terang mengalami pertumbuhan sebesar : 4.45 cm

v  Di tempat gelap
Hari pertama tidak mengalami pertumbuhan
Rata-rata hari ke-2 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 0,4 cm
rata-rata hari ke-3 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 2,3 cm
Rata-rata hari ke-4 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 3,75 cm
Rata-rata hari ke-5 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 4,25 cm
Rata-rata hari ke-6 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 4,6 cm
Rata-rata hari ke-7 di tempat gelap mengalami pertumbuhan sebesar : 4,85 cm

b.      Bandingkan keadaan fisik pertumbuhan ditempat gelap dan terang?
Keadaaan fisik tumbuhan di tempat gelap warna daun lebih pucat dan lebih tinggi. Sedangkan di tempat terang warna daun lebih segar walaupun agak pendek.
c.       Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan?
v  Di tempat terang
Menurut data dari kelompok kami jika tanaman diletakkan di tempat terang maka pertumbuhan tanaman sedikit lebih lambat, tetapi tanaman terlihat subur dan berwarna hijau karena dapat mengalami fotosintesis.
v  Di tempat gelap
Jika tanaman diletakkan ditempat gelap maka tanaman tersebut cenderung mencari cahaya sehingga lebih cepat tumbuh tinggi, namun tanaman tersebut sulit berfotosintesis karena kekurangan cahaya dan daunnya agak kekuningan.



BAB V
PENUTUP

a.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan menurut kelompok kami, jika tanaman diletakkan di tempat terang maka pertumbuhan tanaman sedikit lebih lambat, tetapi tanaman terlihat subur dan berwarna hijau karena dapat mengalami fotosintesis. Sedangkan jika tanaman diletakkan ditempat gelap maka tanaman tersebut cenderung mencari cahaya sehingga lebih cepat tumbuh tinggi, namun tanaman tersebut sulit berfotosintesis karena kekurangan cahaya dan daunnya agak kekuningan. Pertumbuhan tanaman juga di pengaruhi cahaya matahari, dalam proses berfotosintesis.
b.      Saran

















DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, 2007. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Piranti drama kaloklatama

Buadiati, Herni, 2007. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Surakarta: Gema ilmu